Konstruksi Kayu Berkelanjutan
Industri konstruksi merupakan pembeli terbesar produk kayu. Oleh karena itu, sektor ini mempengaruhi jenis kayu yang dibutuhkan dan membantu meningkatkan jumlah bahan yang digunakan secara berkelanjutan. Sistem penilaian, Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) dan Building Research Establishment Environmental Assessment Method (BREEAM), memberikan kredit dan insentif pasar – untuk produk bersertifikasi FSC.
Secara umum, ada dua bentuk sertifikasi dalam FSC yaitu Forest Management (FM) Certification dan Chain of Custody (COC) Certification.
Khusus pada penggunaan kayu konstruksi FSC sudah menyiapkan sebuah skema tersendiri yang disebut dengan Project Certification.
Project Certification yang dibuat khusus untuk diterapkan pada konstruksi teknik sipil (bangunan, apartemen atau pencakar langit), penggunaan kayu untuk hal – hal yang sifatnya sekali pakai (misalnya panggung, stand pameran, jembatan kayu), atau seni dan benda kreatif lainnya (patung, interior design), dan kayu untuk menyusun rangka alat transportasi seperti, kapal laut, motor, atau sepeda dari kayu/bamboo.
Dengan project certification pemilik konstruksi bangunan atau pembuat benda seni kreatif dapat melakukan klaim keberlanjutan atas komponen bangunannya yang terbuat dari kayu, dan menjadi bagian dari promosi bangunan dan produk kayu yang berkelanjutan.
Saat ini di Indonesia telah mempunyai bangunan kayu dengan FSC Project Certification pertama di Indonesia yaitu Microlibrary Warak Kayu di Semarang.
Manfaat Sertifikasi bagi dunia konstruksi adalah :
1. Instrumen untuk mengkomunikasikan keberlanjutan
2. Jaminan pasokan kayu dari sumber yang bertanggung jawab
3. Membantu dalam memenuhi berbagai peraturan lingkungan seperti EUTR, US Lacey Act, LEED, dan lainnya.
4. Meningkatkan kepatuhan pada prinsip kelestarian di sepanjang rantai pasok