FSC

Workshop yang bertajuk “Aplikasi Teori Sambungan Kayu pada Konstruksi Bangunan Residensial: Meningkatkan Kualitas dan Estetika dengan Kayu FSC” ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan aplikasi praktis tentang penggunaan kayu ramah lingkungan tersertifikasi FSC dalam konstruksi hunian. Workshop ini juga didukung oleh Sampoerna Kayoe, Contractor Art Space (CAS) dan dikelola oleh IRCOMM Norton Capital (IRCOMM).

Melalui workshop ini, FSC Indonesia dan para mitra ingin memperkenalkan material kayu dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab tersertifikasi FSC serta teknik sambungan kayu yang perlu diketahui dalam konstruksi hunian. Kayu yang tersertifikasi FSC memastikan bahwa kayu yang digunakan berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab, sehingga dapat mendukung upaya menjaga hutan tetap berkelanjutan, selain meningkatkan kualitas dan keindahan bangunan. 

Acara ini merupakan bagian dari Jakarta Architecture Festival (JAF) 2024, sebuah festival arsitektur bergengsi yang mempertemukan para arsitek, desainer, dan profesional industri untuk berdiskusi dan berbagi inovasi dalam dunia arsitektur yang bertempat di Ballroom Agora B3, Autograph Tower Jakarta Thamrin Nine.

Workshop ini merupakan salah satu bentuk komitmen FSC dalam mendorong praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan dengan mengintegrasikan kayu bersertifikasi FSC dalam desain arsitektur. Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan IAI Jakarta, Sampoerna Kayoe, dan Contractor Art Space untuk memperlihatkan bagaimana kayu yang tersertifikasi FSC dapat meningkatkan kualitas dan estetika bangunan residensial, Acara ini juga kami jadikan momentum hari jadi FSC ke 30 tahun pada 1 Desember nanti dengan tagline FSC for Life. Kami berharap dapat terus memberikan kontribusi yang positif pada kehidupan di bumi bagi para stakeholder kami,” ungkap Hartono Prabowo – Technical Director, FSC Indonesia.

 “Jakarta Architecture Festival 2024 adalah platform yang tepat untuk mengeksplorasi solusi inovatif dan berkelanjutan di bidang arsitektur. Kolaborasi kami dengan FSC Indonesia sejalan dengan visi kami untuk mendukung praktik-praktik yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, dan kami berharap workshop ini dapat menginspirasi para arsitek untuk menggunakan material yang berkelanjutan dalam proyek mereka,” kata Doti Windajani Ketua IAI Jakarta.

“Melalui workshop ini, kami ingin mengajak lebih banyak orang untuk kembali mengenal dan menggunakan kayu olahan dalam proyek residensial mereka, dimana dengan menggunakan kayu olahan dapat menghasilkan bangunan yang lebih estetik dan hangat. Sebagai penyedia produk kayu olahan berkualitas, Sampoerna Kayoe bangga dapat mendukung acara ini. Penggunaan kayu bersertifikasi FSC tidak hanya menjaga keberlanjutan hutan, tetapi juga menghasilkan bangunan yang ramah lingkungan. Mari mulai langkah kita menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan, karena kami percaya bahwa sustainable tomorrow starts today,” ujar Nina M. Pelawi Head of Marketing, Sampoerna Kayoe.

“Di CAS, kami percaya bahwa setiap proyek konstruksi bisa menjadi karya seni, dan kayu adalah salah satu material paling serbaguna untuk berkarya. Teknik sambungan kayu dapat meningkatkan kekuatan struktur, keindahan visual, dan ketahanan bangunan tanpa bergantung pada bahan logam atau material tambahan lainnya. 

Pemahaman mendalam tentang teori sambungan kayu akan memungkinkan para profesional dan calon praktisi konstruksi untuk menciptakan bangunan yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan, dan efisien. Kami sangat antusias menjadi bagian dari inisiatif ini bersama FSC Indonesia dan IAI Jakarta, dan berharap dapat menginspirasi lebih banyak para arsitek dan desainer untuk memilih kayu yang berkelanjutan,” tutur Lutfi Primantara Founder & CEO, Contractor Art Space (CAS).

Workshop ini tidak hanya menjadi momentum perayaan 30 tahun berdirinya FSC, namun juga memperkokoh komitmen bersama dalam mendukung praktik keberlanjutan di sektor konstruksi dan arsitektur. Dengan memperkenalkan teknik sambungan kayu yang unik serta penggunaan kayu bersertifikat, diharapkan acara ini mampu memberikan panduan bagi para profesional arsitektur untuk menerapkan praktik bangunan yang ramah lingkungan.